ENDANG RAKHMAWATY & KELUARGA

Minggu, 01 Februari 2009

64 Tahun Merdeka, Masyarakat Sungsang Tetap Miskin






Indonesia merdeka sudah 64 tahun, tapi kehidupan masyarakat di pesisir, seperti di daerah Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan, tidak pernah berubah. Mereka tetap hidup dalam kemiskinan. Banyak anak-anak yang tidak sekolah.
Mereka menjual dengan harga murah apa yang dihasilkan sebagai nelayan atau petani, lalu membeli dengan harga tinggi apa yang mereka butuhkan sehari-hari seperti minyak tanah, gas, minyak sayur, dan gula.
Sementara lahan mereka, serta pesisir pantai, kian hari kian digusur oleh para investor buat menanam jutaan pohon kelapa sawit.
Selama dua hari, pada pertengahan Januari 2009 lalu, calon anggota DPD asal Sumatera Selatan, Endang Rakhmawaty mengunjungi masyarakat di Sungsang ini. Masyarakat pun berharap, Endang mampu memperjuangkan kebijakan yang dapat memperbaiki kehidupan mereka. Bebas dari kemiskinan dan kebodohan

Selasa, 27 Januari 2009

Giliran Partai Pelopor Dukung Endang Rakhmawaty, SH, Sebagai Calon DPD

Setelah DPD Partai Nasional Benteng Kerakyatan (PNBK) Indonesia Provinsi Sumatera Selatan mendukung Endang Rakhmawaty, SH. sebagai calon anggota senator asal Sumatera Selatan dengan nomor urut 17, giliran DPD Partai Pelopor Sumatera Selatan mendukung Endang Rakhmawaty, SH.
Melalui surat edaran dengan nomor 043/Inst-DPD/DPC/C-DPD/1-09 tertanggal 25 Januari 2009, DPD Partai Pelopor Sumatera Selatan menyatakan mendukung Endang Rakhmawaty sebagai calon anggota DPD asal Sumatera Selatan dengan nomor urut 17.
Surat edaran yang ditandatangani Ketua DPD Partai Pelopor Sumsel Drs. Oktariza Raden Prabu dan Wakil Sekretaris DPD Partai Pelopor Helwaldi ini, ditujukan kepada seluruh ketua DPC Partai Pelopor se Sumatera Selatan itu meminta seluruh pengurus maupun kader Partai Pelopor untuk memenangkan Endang Rakhmawaty sebagai anggota DPD asal Sumatera Selatan.
Dengan adanya dukungan Partai Pelopor ini, istri dari aktifis politik Febuar Rahman, SH, yang juga sering turun ke jalan melakukan sejumlah aksi prodemokrasi, kans-nya kian kuat menjadi salah satu pemenang dalam memperebutkan 4 kursi anggota DPD asal Sumsel.
Sebelumnya, melalui Rapimda DPD PNBK Sumsel, Endang Rakhmawaty, SH, mendapat dukungan penuh sebagai calon anggota DPD asal Sumsel. Lalu, sejumlah ormas dan LSM menyatakan dukungan yang sama.
“Saya berterima kasih dengan dukungan ini, semoga apa yang diinginkan saudara-saudara di Sumatera Selatan dapat terwujud, dan membuat perjuangan kita buat memakmurkan dan mensejahterahkan rakyat melalui sejumlah kebijakan berjalan lancar dan diberkahi Tuhan YME,” kata Endang Rakhmawaty.

Kamis, 22 Januari 2009

Saya Mau Perbaiki Kinerja Anggota DPD Sebelumnya

ENDANG RAKHMAWATY:
Saya Mau Perbaiki Kinerja Anggota DPD Sebelumnya

ENDANG RAKHMAWATY, SH, merupakan salah seorang calon anggota DPD dari Sumatera Selatan dalam Pemilu 2009 ini dengan nomor urut 17. Alumni Universitas Muhammadiyah Palembang Fakultas Hukum ini, dilahirkan di Muaraenim, 11 September 1964. Dia anak dari pasangan Raden Ismanu dan Masayu Aisyah. Istri dari Febuar Rahman, SH, yang juga seorang politikus ini, mencalonkan diri sebagai anggota DPD lantaran kemauan sendiri, dan dorongan dari sejumlah aktifis politik dan demokrasi di Palembang. Dipersiapkan sejak dua tahun lalu. Berikut wawancara dengan Endang Rakhmawaty di rumahnya, Jalan Letnan Hadin No.1865, Palembang, Rabu, 21 Januari 2009.

Tanya: Selamat siang. Dapat Anda jelaskan alasan Anda maju sebagai calon anggota DPD?

Endang Rakhmawaty:
Assamualaikum Wr. Wb. Selamat siang. Jadi begini, saya mencalonkan diri sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah Sumatera Selatan semata-mata didasarkan pada rasa prihatin saya berkenaan dengan kualitas atau tingkat kehidupan masyarakat Sumatera Selatan. Tetapi bukan berarti saya pesimistis dengan kondisi ini, atas dasar inilah saya bertekad maju sebagai calon anggota DPD. Jadi intinya visi saya ingin meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Sumatera Selatan khususnya di bidang ekonomi.

Tanya: Apakah majunya Anda ini karena isu soal kuota perempuan? Mengikuti trend politik?

Endang Rakhmawaty: Sebenarnya saya termasuk orang yang setuju dengan affirmative action (mengutamakan perempuan, red), tetapi yang menjadi catatan saya sebagai perempuan kita juga harus menyiapkan diri kita dalam berpolitik sebagaimana kaum lelaki. Maksud saya begini, kaum perempuan selain memang harus diberi ruang yang lebih luas dari kaum laki-laki, mereka pun harus memiliki kemampuan yang memadai, dalam arti tidak semata-mata mengharapkan kemudahan-kemudahan dan fasilitas yang lebih dari kaum laki-laki

Tanya:Anda sendiri telah mempersiapkan apa?

Endang Rakhmawaty:
Oh, .kalau saya, aktivitas politik merupakan kegiatan saya sehari-hari. Di rumah saya, hampir setiap hari berkumpul aktivis-aktivis politik dan demokrasi, baik yang masih mahasiswa maupun yang beraktivitas di LSM-LSM di kota Palembang. Mereka itu selalu berdiskusi mengenai situasi dan kondisi politik terkini, baik ditingkat lokal, nasional maupun Internasional. Kadang-kadang kami juga melakukan aksi bersama dalam mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah yang menyengsarakan rakyat. Jadi saya terjun ke dunia politik ini adalah puncak akumulasi saya terhadap kondisi politik hari ini, tetapi kalau dibilang saya tidak mempersiapkan diri juga salah, bahwa saya telah mengatur segala sesuatunya berkenaan dengan pencalonan saya ini.

Tanya:Seandainya Anda bukan istri Febuar Rahman, apakah Anda akan terjun ke dunia politik? Mencalonkan diri sebagai anggota DPD seperti sekarang ini?

Endang Rakhmawaty:Ya itu tidak usah ditanya lagi, karena saya mencalonkan diri sebagai calon anggota DPD ini bukan didorong-dorong oleh Febuar Rahman, tapi bahwa suami saya mendukung itu pasti, karena hal ini sudah diskusi secara mendalam baik dengan suami saya (Febuar Rahman, red) maupun dengan jaringan-jaringan di mana saya beraktivitas selama ini.

Tanya:Jadi Anda bukan memafaatkan posisi suami Anda sebagai pimpinan sebuah parpol?

Endang Rakhmawaty:Ya itu sudah resiko saya sebagai istri Febuar Rahman, karena memang sudah saya perkirakan kalau pencalonan saya ini nantinya akan dihubungkan-hubungkan dengan posisi suami saya. Saya tidak mengelak bahwa posisi suami saya itu bermanfaat bagi saya, tetapi saya dan suami saya itu memang memiliki aktivistas yang sama, jadi bisa dikatakan saling memanfaatkanlah...(tertawa kecil).

Tanya: Menurut Anda apakah anggota DPD sebelumnya sudah berjalan secara maksimal?

Endang Rakhmawaty: Menurut saya anggota DPD yang ada sekarang ini (2004-2009, red) kerjanya belum maksimal. Artinya begini, semestinya banyak yang sudah mereka kerjakan berkenaan dengan kewenangannya sebagai anggota DPD (MPR, red). Misalnya, pemekaran wilayah, pemanfaatan sumber daya alam untuk kemakmuran rakyat, yang belum terlihat, dan masih banyak lagi.

Tanya:Apa saja yang kurang maksimal itu?

Endang Rakhmawaty:
Contohnya begini, setiap daerah itu mengirimkan anggota DPD-nya sebagai anggota MPR itu rata-rata yaitu 4 orang, tapi mengapa daerah-daerah selain Sumatera Selatan pemekaran wilayah begitu intensif, sedangkan kita (Sumsel, red) tidak. Tetapi maksud saya bukan berarti pemekaran-pemekaran wilayah itu merupakan indikator dari keberhasilan anggota DPD, memang pemekaran wilayah itu harus dipertimbangkan secara matang karena berimplikasi pada kemajuan ataupun menjadi kemunduran. Tetapi paling tidak menurut saya ada beberapa daerah di Sumsel itu sudah layak dimekarkan seperti MURATARA, KIKIM AREA, LEKIPALI atau bahkan saya sedang meneliti potensi memekarkan Kota Palembang menjadi Palembang Ilir dan Palembang Ulu. Untuk potensi-potensi sumber daya alam, semestinya perimbangan hasil dari pengolahan khususnya migas harus terus diperjuangkan. Artinya harus lebih ditingkatkan lagi supaya dapat didistribusikan untuk kemakmuran rakyat, khususnya di Sumatera Selatan sebagaimana amanat UUD kita. Intinya, saya ingin memperbaiki kinerja anggota DPD asal Sumsel sebelumnya.

Tanya:Bila Anda terpilih apakah kegagalan mereka tersebut yang akan Anda perbaiki? Dapat dijelaskan langkah-langkah yang akan Anda lakukan?

Endang Rakhmawaty: Saya tidak pernah mengatakan mereka gagal, bahwa mereka belum maksimal, itu ya. Yang pasti beberapa hal yang telah mereka lakukan, dan saya anggap baik akan saya teruskan dan hal-hal yang menurut saya perlu untuk dibenahi akan saya ubah, selain hal-hal yang menjadi isu utama yang sudah saya sebutkan di atas. Ada pun langkah-langkah yang saya persiapkan bersama tim saya, selain hal-hal teknis sebagaimana memenangkan pemilu saya juga telah menyiapkan Rencana Strategis (RENSTRA) sebagai anggota DPD 2009-2014.

Tanya:Pertanyaan terakhir, apakah anak-anak Anda mendukung? Adakah aktifitas ini mengganggu fungsi Anda sebagai ibu dan istri?

Endang Rakhmawaty:Hal ini sudah saya diskusi dengan anak-anak saya. Anak-anak saya itu yang pertama sudah SMU, kedua SMP, yang ketiga kelas 6 SD dan yang keempat baru 3 tahun, tiga anak saya yang terdahulu sudah dapat mengerti aktivitas saya, sedangkan yang keempat masih balita. Intinya waktu untuk keluarga otomatis agak berkurang, tetapi minimal saya akan berusaha untuk tidak mengurangi kualitas hubungan saya dengan keluarga.

Kamis, 08 Januari 2009

Surat Terbuka kepada Rakyat Sumsel

Kepada

Yth Bapak/Ibu/Saudara di Tempat

Assalamualaikum Wr. Wb.

Sebelumnya saya mendoakan Bapak/Ibu/Saudara dan keluarga selalu dalam keadaan sehat, diberkahi, dan dilimpahkan rezeki oleh Allah SWT.
Bersama surat ini, izinkan saya memperkenalkan diri.
Nama saya ENDANG RAKHMAWATY. Saya dilahirkan di Muaraenim, 11 September 1964. Saya anak dari pasangan Raden Ismanu Pronggo Putro asal Purworejo, Jawa Tengah, dan Masayu Aisyah asal 23 Ilir, Palembang.
Semasa kecil saya tumbuh dan bersekolah di Muaraenim. Mulai dari SD Negeri 9, SMP Negeri 1, dan SMA Negeri 1. Tahun 1983, saya melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang.
Setelah itu saya menikah dengan Febuar Rahman, S.H, kakak tingkat saya di universitas tersebut. Kini, kami diberi Allah SWT rezeki empat orang anak. Yakni Sabella Liberty (14), Grasella Sekar Gempita Mahardhika (12), Azalia Nur Savira (9) dan Muhammad Malik Fajar (3).
Bersama suami saya dan kawan-kawan aktifis mahasiswa dan organisasi masyarakat di Palembang, saya melakukan advokasi mengenai hak-hak masyarakat, khususnya masyarakat miskin kota dan para petani. Mulai dari melakukan sejumlah upaya hukum hingga aksi ke jalan.
Sejak 2003, saya mulai tertarik dengan upaya politik dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat di tingkat kebijakan. Selama 8 tahun ini, saya melihat begitu banyak kebijakan pemerintah yang banyak menyensarakan rakyat, seperti kenaikan harga BBM yang beberapa kali terjadi, serta lemahnya sikap pemerintah terhadap berbagai hal yang bersifat kepentingan negara dan rakyat Indonesia. Sementara para wakil rakyat, baik anggota dewan maupun Dewan Perwakilan Daerah (DPD), tidak memberikan sikap yang berarti terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat tersebut, terutama para anggota DPD asal Sumatra Selatan.
Bermodalkan pengalaman saya selama 8 tahun ini, serta dukungan dari berbagai kalangan, baik jaringan mahasiswa, aktifis politik, sesepuh masyarakat, saya maju sebagai calon anggota DPD asal Sumatra Selatan pada Pemilu 2009.
Alhamdulillah, saya lolos dari verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Sumatra Selatan sebagai calon anggota DPD, itu lantaran banyaknya dukungan masyarakat Sumatra Selatan yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Saya mendapat nomor urut 17 sebagai calon anggota DPD asal Sumatra Selatan.
Beranjak dari perkenalan ini, saya dengan rendah hati, mohon restu, doa, dan dukungan dari Bapak/Ibu/Saudara dan sekeluarga. Dan, sejak hari ini hingga—insyaallah—menjadi anggota DPD, saya dengan tangan terbuka menerima masukan mengenai hal-hal yang harus saya perjuangkan, tentunya bagi kesejahteraan, keadilan, kedamaian, bagi kita semua sebagai masyarakat Sumatra Selatan, sebagai bangsa Indonesia.
Demikianlah surat ini saya tulis dari lubuk hati yang paling dalam. Mohon maaf apabila ada hal-hal yang kurang berkenan dari saya, dari tim pemenangan saya, dan semoga Allah SWT memberikan keberkahanNya atas kebaikan Bapak/Ibu/Saudara dan keluarga selama ini.

Palembang 8 Januari 2009

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Endang Rakhmawaty, SH



Kontak Dukungan dan Saran:

Dukungan, saran atau masukan dapat disampaikan melalui surat tertulis dengan alamat Jalan Letnan Hadin No.1865 RT/RW 30/11 Kel.20 Ilir D III, Kecamatan Ilir Timur I, Kota Palembang, atau surat elektronik dengan e-mail: endangrakhmawaty@gmail.com